Data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia terhadap terhadap Triwulan I-2022 dibanding triwulan I tahun 2021(yoy), tumbuh sebesar 5,01 persen. Ini adalah catatan bagus yang bermakna bahwa kekuatan beli masyarakat jadi membaik. Angka berikut termasuk mengindikasikan terdapatnya tren pemulihan akibat tekanan pandemi Covid-19.
Sektor mengonsumsi tempat tinggal tangga menyumbang andil besar dalam mengerek pertumbuhan ekonomi. Pelonggaran mobilitas masyarakat terbukti sanggup mengakselarasi transaksi ekonomi sepanjang triwulan I 2022. Sektor industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi termasuk tercatat dalam laju kinerja positif mengatrol pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, indikator eksternal Indonesia membuktikan kondisi yang relatif baik dan terkendali, tercermin berasal dari surplus neraca perdagangan sebesar 9,3 miliar dolar AS dan nilai tukar rupiah yang relatif terkendali.
Dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (10/5/2022), kinerja ekonomi yang berhasil diperoleh ini tidak lepas berasal dari solidnya kerja sama pada pemerintah dan semua slot server jepang dalam bersinergi lakukan pengendalian Covid-19 dan menggerakkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Tren peningkatan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022, menurut para pakar, diperkirakan dapat konsisten berlanjut. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dapat menggapai 4,5-5,3%.
Di sedang optimisme tersebut, pemerintah dan stakeholders tidak boleh terlena dengan capaian saat di triwulan I ini. Ketegangan yang belum mereda pada Rusia-Ukraina ikut menekan proyeksi-proyeksi ekonomi. Terbukti harga komoditas, perdagangan, dan pasar finansial global ikut terpukul. Situasi seperti ini mengundang kompleksitas tantangan masa depan yang perlu diwaspadai.
Untuk sanggup melindungi momentum pemulihan ekonomi, setidaknya ada lebih dari satu perihal yang sanggup dikerjakan oleh pemerintah dan stakeholders.
Pertama, reformasi struktural. Reformasi struktural ditujukan sebagai usaha perbaikan fundamental ekonomi yang dikerjakan lewat implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko. Apabila ini konsisten diupayakan, dapat membawa dampak masif terhadap peningkatan produktivitas, kekuatan saing investasi dan ekspor. Lapangan pekerjaan termasuk dapat banyak tersedia. Harapannya, tren pertumbuhan ekonomi dapat konsisten meningkat sehingga Indonesia punyai basis pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat sepanjang tahun 2022. Reformasi struktural perlu dilanjutkan sebagai kiat jangka menengah panjang untuk antisipasi jebakan middle income trap.
Kedua, melindungi kekuatan beli masyarakat. Dalam kondisi peralihan pasca Covid-19, masyarakat senantiasa memperoleh program pertolongan sosial, seperti pertolongan keperluan pokok, pertolongan duwit tunai, pertolongan UMKM, BLT Desa, pertolongan subsidi upah dan minyak goreng dan sebagainya. Meskipun ini adalah kebijakan jangka pendek, tapi dapat efisien dalam melindungi kekuatan beli masyarakat sekaligus mengundang dampak berantai.
Ketiga, akselerasi vaksinasi. Dalam usaha peningkatan mobilitas dan menggapai herd immunity, vaksinasi perlu konsisten digenjot pelaksanaannya. Vaksinasi adalah game changer untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Apabila masyarakat udah mendapat vaksin, dapat membuat rasa percaya diri untuk keluar tempat tinggal dan menggerakkan kesibukan normal meningkat. Namun, masyarakat jelas dan rela untuk vaksin konsisten melindungi protokol kesehatan.