Pilkada Jatim 2024 makin menarik perhatian publik dengan munculnya tiga tokoh perempuan sebagai calon gubernur. Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah udah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.
Ketiga calon ini tidak cuma dikenal dengan kiprah mereka di kancah politik dan pemerintahan, tetapi terhitung mempunyai modal politik yang signifikan, baik dari basis massa maupun slot perlindungan partai politik.
“Jadi jumlah total pasangan Cagub dan Cawagub yang mendaftar ke KPU Jatim ada sebanyak tiga pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil, Tri Rismaharini-Gus Hans, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim,” kata Ketua KPU Jatim, Aang Khunaifi, saat dihubungi di Surabaya, Jumat, 30 Agustus 2024, dikutip dari Antara.
Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa merupakan petahana yang maju ulang di dalam Pilkada Jatim 2024 dengan wakilnya, Emil Elestianto Dardak. Sebagai gubernur yang menjabat dari 2019 hingga 2024, Khofifah mempunyai modal politik kuat yang berasal dari pengalamannya memimpin provinsi dengan jumlah masyarakat terbesar ke-2 di Indonesia.
Khofifah di dukung oleh koalisi 14 partai besar, terhitung PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PKS, yang mengimbuhkan pijakan politik solid di dalam menjaga posisinya. Khofifah terhitung mempunyai basis massa yang luas, khususnya dari kelompok perempuan dan pemilih tradisional di Jawa Timur.
Pengalaman Khofifah sebagai mantan Menteri Sosial dan juru berkata tim berhasil Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 mengimbuhkan tambahan kemampuan di dalam mendekati bermacam susunan masyarakat di provinsi ini. Modal politik Khofifah tidak cuma bersandar pada kemampuan partai, tetapi terhitung pada jejaring yang udah dibangunnya selama bertahun-tahun di kancah politik nasional dan daerah. Ia terhitung seorang aktivis Nahdlatu Ulama.
Tri Rismaharini (Nasionalis)
Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan tidak benar satu tokoh yang mempunyai modal politik kuat di dalam Pilkada Jatim 2024. Sebagai mantan Wali Kota Surabaya dua periode, Risma dikenal dengan bermacam prestasi yang udah diukirnya selama memimpin kota terbesar ke-2 di Indonesia ini.
Dukungan dari PDI Perjuangan dan Hanura mengimbuhkan landasan politik yang kokoh bagi Risma di dalam menghadapi pertarungan di Pilkada Jatim. Risma mempunyai basis massa yang kuat di perkotaan, khususnya Surabaya, yang dikenal sebagai tidak benar satu basis utama PDI Perjuangan di Jawa Timur.
Modal politik Risma terhitung di dukung oleh reputasinya sebagai pemimpin yang peduli pada wong cilik dan isu-isu sosial. Dengan perlindungan yang solid dari partai dan basis massa perkotaan, Risma berpotensi besar menjadi pesaing serius di dalam Pilkada Jatim 2024.
Luluk Nur Hamidah
Luluk Nur Hamidah, bagian DPR periode 2019-2024, menjadi calon kepala daerah yang paling akhir mendaftar ke KPU Jawa Timur. Meskipun baru pertama kali mencalonkan diri sebagai gubernur, Luluk mempunyai modal politik yang penting dari perlindungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menjadi salah satu partai yang mengusung Luluk dengan Lukmanul Hakim sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Dukungan langsung dari Cak Imin yang turut mengantar pendaftaran Luluk mengimbuhkan isyarat kuat mengenai prinsip PKB di dalam menolong pasangan ini.
Basis massa PKB yang kuat di kalangan Nahdliyin, khususnya di pedesaan dan pesantren, menjadi modal utama bagi Luluk untuk beradu di Pilkada Jatim. Meskipun demikian, sebagai kandidat baru di Pilkada, Luluk kudu bekerja ekstra di dalam memperluas pengaruhnya di luar basis tradisional PKB.