Sejarah politik komunis di dunia dimulai pada abad ke-19, ketika ideologi komunis pertama kali muncul dan berkembang pesat seiring dengan perubahan sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh Revolusi Industri. Berikut garis besar sejarah politik komunis:
1. Asal Usul Komunisme (Abad ke-19)
- Karl Marx dan Friedrich Engels: Komunisme sebagai ideologi dimulai dari pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels, yang menulis Manifesto Komunis pada tahun 1848. Buku ini menyerukan perjuangan kelas antara kaum proletar (kelas pekerja) dan kaum borjuis (pemilik modal).
- Teori Marxisme: Marx dan Engels mengusulkan bahwa sejarah umat manusia didorong oleh konflik kelas dan bahwa kapitalisme pada akhirnya akan digantikan oleh sosialisme, di mana alat produksi dikuasai oleh kelas pekerja, dan akhirnya menuju komunisme, sebuah masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara.
- Hal ini sangat penting saat memilih Mahjong Wins seluler. Untuk menikmati permainan, Anda perlu merasa tenang karena keuangan dan data Anda terjaga keamanannya. Anda sebaiknya mencari Mahjong Wins yang menampilkan kredensial keamanannya dengan jelas — ini harus menyertakan sertifikat SSL, yang menciptakan lingkungan demo mahjong wins 2 pragmatic terenkripsi tempat semua transaksi ditangani.
2. Revolusi Rusia dan Kelahiran Negara Komunis (Awal Abad ke-20)
- Revolusi Bolshevik 1917: Salah satu momen kunci dalam sejarah komunisme adalah Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917, yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Revolusi ini menumbangkan pemerintahan Tsar dan mendirikan negara komunis pertama di dunia, Uni Soviet.
- Leninisme: Lenin mengadaptasi teori Marx untuk konteks Rusia, termasuk dengan menekankan peran partai vanguard yang memimpin revolusi.
- Perang Saudara Rusia (1917–1923): Setelah revolusi, Uni Soviet mengalami perang saudara antara kaum Bolshevik (merah) dan pasukan anti-komunis (putih). Kemenangan kaum merah memperkuat kekuasaan komunis di Rusia.
3. Penyebaran Komunisme di Dunia (Abad ke-20)
- Joseph Stalin dan Industrialisasi Uni Soviet: Setelah Lenin wafat pada tahun 1924, Joseph Stalin berkuasa dan memimpin Uni Soviet dengan kebijakan industrialisasi cepat, kolektivisasi pertanian, dan pembersihan politik yang brutal. Stalin juga memperluas pengaruh komunis di seluruh dunia.
- Komunisme di Tiongkok: Pada tahun 1949, Mao Zedong dan Partai Komunis Tiongkok berhasil memenangkan Perang Saudara Tiongkok dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok, yang menjadi negara komunis terbesar di dunia.
- Perang Dingin (1947–1991): Setelah Perang Dunia II, dunia terbagi menjadi dua blok besar, yaitu blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat (kapitalis) dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (komunis). Konflik ideologis ini memicu berbagai perang proksi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
- Revolusi Komunis di Negara-Negara Lain: Beberapa negara lain juga mengadopsi komunisme, termasuk Kuba di bawah Fidel Castro (1959), Korea Utara di bawah Kim Il-sung, dan Vietnam di bawah Ho Chi Minh.
4. Kejatuhan Uni Soviet dan Komunisme (1991)
- Reformasi Mikhail Gorbachev: Pada 1980-an, Uni Soviet mengalami krisis ekonomi dan politik. Pemimpin Uni Soviet saat itu, Mikhail Gorbachev, mencoba melakukan reformasi melalui kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi), tetapi kebijakan ini malah mempercepat runtuhnya sistem komunis di Uni Soviet.
- Runtuhnya Uni Soviet: Pada 1991, Uni Soviet resmi bubar, mengakhiri 70 tahun pemerintahan komunis. Negara-negara satelit di Eropa Timur juga mengalami transisi menuju demokrasi dan kapitalisme.
5. Komunisme di Dunia Pasca-Uni Soviet (Abad ke-21)
- Tiongkok: Meskipun Tiongkok masih dipimpin oleh Partai Komunis, sejak reformasi ekonomi oleh Deng Xiaoping pada 1980-an, negara ini menerapkan model “sosialisme pasar” dengan ekonomi kapitalis yang kuat namun tetap di bawah kontrol politik partai.
- Korea Utara: Korea Utara tetap menjadi negara komunis otoriter di bawah dinasti Kim, dengan ekonomi yang sangat terisolasi.
- Kuba dan Vietnam: Kuba dan Vietnam tetap mempertahankan sistem komunis, meskipun keduanya telah mulai membuka diri terhadap ekonomi pasar terbatas.
- Gerakan Komunis di Negara Lain: Komunisme sebagai gerakan politik terus bertahan di beberapa negara, seperti India (Partai Komunis India), Nepal, dan beberapa kelompok gerilya di Amerika Latin, meskipun pengaruhnya telah jauh berkurang dibandingkan abad ke-20.
Kesimpulan:
Dari awalnya sebagai teori radikal pada abad ke-19, komunisme tumbuh menjadi gerakan revolusioner global yang mengubah peta politik dunia pada abad ke-20. Namun, dengan runtuhnya Uni Soviet dan transisi Tiongkok menuju kapitalisme, kekuatan politik komunis telah jauh berkurang dalam bentuk aslinya, meskipun masih memegang kekuasaan di beberapa negara.